Senin, 19 Juli 2021

 

Nama : ROBI PRANATA 

NPM : 1902250024

A. Pengertian Arsitektur Klasik

Arsitektur klasik berasal dari Yunani dan Roma kuno, dan dicirikan oleh simetri, kolom, jendela persegi panjang, dan marmer, untuk beberapa nama. Selama berabad-abad, arsitek telah menarik pengaruh dari peradaban ini dan memasukkan cita-cita tradisional ke dalam gaya arsitektur selanjutnya. Konstruksi Klasik paling ikonik adalah kuil batu besar yang dibangun di atas fondasi kesimetrian dan keteraturan. Dengan demikian, ada tradisi lama arsitek yang melihat kembali sejarah arsitektur ini dan menghidupkan kembali nilai-nilai dan cita-cita dunia kuno.Dalam arti luas, arsitektur Klasik dapat mencakup semua arsitektur yang berasal dari Yunani dan Roma kuno. Untuk tujuan kami, gerakan Kebangkitan Klasik adalah gaya arsitektur klasik yang paling menonjol yang ada saat ini.

• Sejarah

Arsitektur klasik dibangun pada abad ke-5 SM di Yunani dan sekitar abad ke-3 M di Roma. Gayanya telah dihidupkan kembali berkali-kali selama bertahun-tahun. Selama Renaissance Italia, para arsitek bekerja untuk memulihkan arsitektur Romawi klasik.

Berabad-abad kemudian di Eropa, penggalian di Pompeii menghidupkan kembali arsitektur Yunani kuno. Gaya arsitektur yang sesuai kemudian dikenal sebagai Kebangkitan Yunani. Arsitektur ini sangat berfokus pada proporsi dan integritas struktural cita-cita Yunani.

Singkatnya, arsitektur Klasik adalah metode bangunan yang berasal dari Yunani Kuno dan Roma. Gaya itu dihidupkan kembali berkali-kali, dan banyak gaya arsitektur menggabungkan bentuk klasik. Arsitek klasik berfokus pada kolom, simetri, dan proporsi, di antara aturan desain lainnya, untuk membuat bangunan seperti Capitol Hill dan beberapa tempat tinggal megah.

B. Karakteristik Arsitektur Klasik

Secara umum, ciri dari arsitektur klasik adalah sebagai berikut:

·         Memiliki banyak sekali ornamen atau hiasan hampir di setiap sudut bangunan.

·         Penggunaan kolom dan balok (entablature) sebagai elemen utama.

·         Biasanya berupa bangunan yang besar dan megah dengan waktu pengerjaan yang cukup lama.

·         Memanfaatkan efek distorsi mata untuk menciptakan kemegahan dan keindahan bangunan-bangunan utamanya.

·         Bahan utama menggunakan bahan yang langsung diambil dari alam.

·         Setiap bangunan pada arsitektur Yunani Kuno adalah bagian integral dari keseluruhan struktur yang ada sehingga peninggalannya (walau tidak sempurna) dapat direkonstruksi menjadi suatu bangunan yang sebenarnya.

C. Penerapan Arsitektur Klasik pada Bangunan di Kota Palembang

1. Gedung The Sultan Convention Center


The Sultan Convention Center berdiri di lahan seluas 7 hektare dengan luas total bangunan 3.240 meter persegi.
Dengan desain Klasik yang mewah diharapkan kehadiran The Sultan bisa menjadi alternatif untuk segala kebutuhan kegiatan masyarakat Palembang.
The Sultan memiliki enam meeting room full ac dan hall utama seluas 1.411 meter persegi.
Kapasitasnya bisa menampung sekitar 3.000 orang dengan sistem buka tutup sayap kanan dan kiri.
Kapasitas ini dapat ditingkatkan menjadi sekitar 5.000 orang jika sayap kanan dan kiri terbuka.Bahkan akan lebih terlihat luas dengan tinggi plafon utama setinggi 9 meter, sehingga The Sultan dapat digunakan untuk berbagai kegiatan. Pada fasad bangunannya pun terlihat banyak ornamen-ornamen penghias dan penggunaan material yang datang langsung dari alam contohnya seperti material murmer pada lantai maupun di dinding-dinding. Dan juga penggunaan pilar-pilar yang tinggi untuk menciptakan kemegahan dan keindahan pada bangunan -bangunannya.

2. Laboratorium Klinik Pramita


Laboratorium Klinik Pramita Ahmad Dahlan Palembang merupakan salah satu klinik kesehatan yang berlokasi di daerah Palembang, yang memiliki beberapa fasilitas seperti instalasi laboratorium, medical check up, ruang tunggu, dan ruang farmasi. Klinik Pramita memiliki konsep klasik pada fasad bangunannya, terlihat permainan ornamen-ornamen pada fasad bangunan tersebut. Memilik pilar-pilar yang tinggi untuk mendapatkan kesan yang megah di tambah lagi dengan material langsung dari alam seperti material murmer pada dinding dan lantainya dan perpaduan warna putih agar menciptakan kesan yang elegan dan mewah.

 




Selasa, 04 Mei 2021

 
Pembahasan Mengenai Film Bubble Boy  ( 2001 ) Dan Hubungannya Dengan Perilaku Dalam Arsitektur 




        Assalamualaikum……. kali ini saya akan meriview lengkap atau menceritakan secara lengkap tentang sebuah film berjudul Buble Boy pada tahun 2001, yang didalam film tersebut menceritkan hal yang sangat unik, lucu, dan romantis,bukan hanya itu saja tapi kali ini saya akan membahas hal yang lebih penting juga mengenai pendekatan hubungan persepsi antara ruang dan perilaku arsitektrur Sampai akhirnya chole si tetangga baru yang sangat cantik datang yang membuat hati jimmy tertarik, setiap hati jimmy selalu membersihkan kacanya untuk melihat chole yang sedang mencuci mobil. Para anak tetangga lainnya selalu menghina dan membicarakan hal buruk mengenai bublble boy, hal itu juga yang dikatakan kepada chole, akan tetapi chole mengabaikan pembicaraan itu, dengan rasa penasaran akhirnya chole berkunjung kerumah tuan living stone yaitu panngilan untuk ayah jimmy,
      Sejak lahir jimmy tidak memiliki kekebalan tubuh layaknya orang-orang pada umumnya, sehingga jimmy dari lahir telah diberikan sebuah gelembung untuk menutupi tubuhnya dari kuman-kuman yang dapat sewaktu-waktu membunuhnya. Di umurnya ke 4 tahun, ia kemudian dibawa pulang oleh kedua orang tua nya kerumah yang sangat besar layaknya castil tepatnya di Palmdale,California yang indah. Ibu nya selalu melarang anak-anak lain bermain bersama jimmy karna takut terkontaminasi kuman yang mereka bawa. Untuk pertama kalinya ia benar-benar sangat bebas karna di fasilitasi kamar gelembung besar sekali dengan didalamnya tempat tidur sendiri dan mempunyai banyak sekali mainan. Jimmy sangat senang menonton acara favoritnya berjudul “Land of The Lost” bersama ibu tersayang,karna jimmy dilarang ibunya bermain diluar rumah dan jimmy terlihat aneh akhirnya tetangga sekitar rumah banyak menyebutnya “Bubble Boy”. Tiap hari dan saat ibunya selalu memanjakan putra semata wayangnya itu layak seperti raja, dan sangat sering menjaga kebersihan rumah begitu pula dengan gelembung-gelembung itu.
pada suatu hari anak laki-laki ini mempunyai keinginan keluar rumah akan tetapi tidak di perbolehkan oleh ibu nya yg over protektif suatu ketika jimmy berhasil keluar dari rumah nya dan dia menggunakan baju balonnya dia banyak bertemmu dengan orang lain, pejalan kaki,penjual,anak sekolah ,pengendara mobil,sepeda, dll ini menurut nya merupak hal yg baru di karenkan semasa hidup nya belum pernah keluar rumah sehingga membuat dia menjadi bingun dan terdiam sekalipun bahagia ,
dalam kisah cepat nya akhirnya jimmy berani mengambil keputusan untuk pergi ke air terjun nigeria untuk mengukapkan perasaannya kepada chole di mana pada saat pergi ke air terjun ia tidak memiliki uang dan di tambahi lagi dengan kekebelan tubuh nya yg sangat lemah yang mungkin bisa terjadi sesuatu yang buruk pada nya, tetapi rasa ketakutan itu kalah dengan dengan rasa cinta nya kepada chole, dengan keyakinan tinggi jimmy segera melepaskan gelembung yang ada di tubuhnya, kemudia mengungkapkan tentang perasaan nya terhadap chole dengan sangat romantis, seketika jimmy pingsan dan orang-orang yang mengejar jimmy dan tamu undangan kaget, karna mereka berfikir bahwa ia mati sebab membuka gelembung tersebut, ternyata tidak ia hanya pingsan, kemudia ibu nya mengatakan dengan jujur sambil menangis bahwa jimmy sama seperti orang normal lainnya, ibunya melakukan hal itu hanya karna tidak ingin putra kesayangannya terkontaminasi dengan hal-hal buruk di luar sana, walau begitu jimmy memafkan ibu dan memeluknya walau hatinya sangat kecewa, Akhir cerita, mereka semua termasuk jimmy dan chole hidup berbahagia dengan pernikahannya.Hubungan film tersebut dengan pengaruh persepsi terhadap ruang dan perilaku yaitu menurut saya, bahwa jimmy adalah seorang anak yang sangat memiliki kebutuhan khusus yakni dengan menggunakan gelembung yang menjaga tubuhnya dari kuman berbahaya, dengan adanya kebutuhan tersebut maka kedua orang tuanya mendisain sebuah gelembung dengan melihat pola perilaku anaknya, contoh jalur tempat ia turun tangga dan jalur dari segala ruang, kemudian pada bagian kamar sangat di perhatikan lagi bentikan desain, contoh tempat menaruh barang yang orang lain berikan kepada jimmy secara tidak langsung, ataupun lengan buatan yang berfungsi sewaktu-waktu ibunya ingin memegang jimmy.Desain-desain tersebut terbuat oleh perilaku keseharian jimmy sebagai penggunanya.